2015-03-10

MENGENAL BAHAN DASAR FURNITUR KAYU

Berikut ini Jasa Interior Design Jakarta akan membantu anda mengenal bahan dasar yang digunakan pada bahan dasar kayu. berikut adalah bahan-bahannya:

1.  Bahan Kayu
 Pertama-tama kita perlu mengetahui sedikit tentang bahan dasar yang dipakai dalam pembuatan mebel/furnitur yang akan kita pilih untuk desain interior rumah kita. Karena seperti ungkapan “ada kualitas ada harga” itu adalah benar. Jangan sampai kecewa nantinya, kita sudah bayar mahal-mahal ternyata furnitur yang kita terima menggunakan bahan baku yang murahan dan tidak sesuai dengan keinginan kita.
 Ada ada beberapa jenis material yang digunakan untuk bahan pembuatan furnitur dari yang paling mahal harganya sampai dengan harga yang paling murah, antara lain :

a.  Kayu Solid.
 Kayu solid merupakan bahan dasar terkuat dibandingkan kayu olahan, tapi dikarenakan volume penanaman  dan penebangan pohon yang tidak seimbang ditambah dengan penebangan liar yang tidak memperdulikan penghijauan kembali, maka menyebabkan persedian kayu solid terbatas dan harganya lebih mahal dibanding kayu olahan dan harganya lebih murah.

b.  Plywood.
 Plywood adalah bahan dasar yang umum digunakan untuk pembuatan furnitur. Harganya relatif lebih murah daripada kayu solid. Plywood merupakan kayu olahan yang relatif lebih kuat dibanding jenis kayu olahan lainnya seperti hdf, mdf, blockboard atau partikel board. Bahan dasar plywood adalah kulit kayu yang berlapis-lapis dan dipress dengan tekanan tinggi. Plywood biasanya bagian luar dilapisi kulit kayu jati, sungkai, nyatoh atau kulit kayu lainnya. Dengan kualitas yang lebih baik dibandingkan kayu olahan lainnya, menyebabkan furnitur dengan bahan plywood memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan kayu olahan lainnya

c.  Blockboard.
 Blockboard memiliki harga sedikit lebih murah dibanding plywood demikian juga dengan kwalitasnya. Bahan dasarnya hampir sama dengan plywood, hanya bagian tengah dari blockboard ini terbuat dari potongan-potongan  kayu yang disusun sedemikian rupa, diberi lem perekat dan dipress dengan tekanan tinggi.

d.  MDF.
 MDF (Medium Density Fiberboard)  dapat dipergunakan bagi anda yang memiliki dana yang terbatas. Harganya sedikit lebih murah dari pada plywood dan blockboard. MDF adalah serbuk kayu halus yg diproses menyerupai bahan kertas yg tebal dan solid. MDF biasanya digunakan pada furnitur fabrikasi yang dijual dalam bentuk sudah “jadi” biasanya pelapis luarnya kertas bertexture. Mdf atau hdf banyak dipakai sebagai bahan dasar furnitur import.

e.  Partikel Board.
 Partikel Boardtidak kami sarankan jika anda menginginkan interior yang bertahan lama dan tempat tinggal anda rawan banjir . Partikel board adalah jenis kayu olahan yang terendah kelasnya. Partikel board sangat rentan air, karena berbahan dasar serbuk kayu kasar yang dipress sehingga memiliki pori-pori yg lebih besar dibandingkan mdf atau hdf,sehingga mudah ditembus air dan tidak kuat menahan beban berat. Untuk penggunaan bahan furnitur dalam interior design berdasarkan custom made (desain khusus) partikel board jarang dipakai.


 2.  Bahan Finishing Furnitur
 Apapun bahan dasar yang dipergunakan untuk furnitur yang merupakan pilihan kita, permukaan luarnya harus di finishing agar tampilannya indah. Ada berbagai macam jenis style finishing material, antara lain : Finishing Melamine, Cat Duco dan Laminate. Bagian dalam kabinet biasanya dilapisi bahan melaminto. Tapi kabinet yang menggunakan pintu kaca, bagian dalamnya tidak dilapisi melaminto, melainkan dilapis dengan bahan yang sama dengan pelapis kabinet bagian luar. Jadi dari luar kaca, bagian dalam kabinet tetap terlihat indah.

 (a). Finishing Melamine : Adalah dengan metode penyemprotan cairan melamine sebagai lapisan permukaan finishing akhir pada permukaan furnitur dapat berupa tampilan yang dof (tidak Mengkilat) atau glossy ( mengkilat). Pemilhan warna dapat bervariasi, biasanya terdiri dari warna-warna kayu natural, karena finishing sistem melamine dalam interior desain digunakan untuk furnitur yang ingin menampilkan kesan natural pada serat kayu.
 Bahan-bahan finishing melamine adalah :
 Melamine Sanding  Sealer  : Bahan finishing  dua komponen (sanding sealer + hardinner) yang berfungsi sebagai  lapisan dasar sebelum proses top coat dilakukan.
 Melamine Clear : Bahan finishing  yang dua komponen (melamineclear + hardinner)  berfungsi sebagi  lapisan akhir  setelah proses pekerjaan sanding sealer dilakukan.
 Thinner A : Bahan pengencer basanya disebut juga solven adalahbahan cairan untuk pengencer caiaran  finishing melamine sifatnya mudah menguap/.
 Wood Filler : Bahan untuk menutupi pori-pori kayu bentuknyaseperti pasta dan jenisnya mnyesuaikan dengan pilihan kayu yang akan diwood filler.
 Wood Stain : Bahan berupa cairan yang berfungsi sebagaipewarna  permukaan kayu, pilihan warna bervariasi sesuai color Card yang disediakan.

 (b).  Cat Duko:  Adalah dengan metode penyemprotan cat duko pada permukaan furnitur, yang pada pelaksanaan penyemprotannya menggunakan pistol semprot (spraygun) dengan menggunakan tekanan angin (kompressor).
 Untuk penentunan Warna dapat bervariasi sesuai dengan pilihan yang beraneka ragam seperti warna-warna pastel maupun natural. Pada proses cat duco ini serat kayu pada perabot kayu  tidak akan terlihat, dan ini merupakan dampak sampingan  jika menggunakan duko, karena permukaan kayu akan tertutup dengan warna solid dari cat itu sendiri. Biasanya finishing dengan  teknik duko dalam desain interior digunakan untuk menampilkan kesan nuansa dinamis, kesan elegan dan kesan modern pada sebuah tampilan ruangan.
 Pengecatan dengan teknik duco pada prinsipnya adalah pelapisan yang menutup serat dan tekstur permukaan kayu sehingga menjadi tidak terlihat lagi.
 Untuk mencegah penyusutan bahan perabot kayu  yang dicat, biasanya pemilihan bahan sering digunakan untuk apliklasi cat doko ini ialah dengan menggunakan kayu lapis. Seperti yang kita ktahui bahwa kayu lapis terbuat dari beberapa lapisan kayu yang tersusun selang-seling, sehingga faktor penyusutan  kayu menjadi sangat kecil dan kayu tidak menjadi sangat stabil.
 Bahan finishing duco adalah sebagai berikut :
 1.    Cat Laquer : Cairan cat mobil Untuk melapisi permukaan benda yang siap untuk dicat, adapun pilihan warnanya sangat beragam.
 2.    Dempul Plastic : Bahan untuk menutup permukaan benda yang yang tidak rata ataupun permukaan yang berlubang. Bahan dempul plastik ini terdiri dari 2 komponen yang bila tercampur sangat keras seperti batu.
 3.    Cat dasar : Bahan cat dasar untuk proses cat duco sebelum lapisan akhir (top coat)
 4.    Cat Epoxy : Clear (Lapisan transparan)
 5.    Thinner : Bahan berupa cairan (mudah menguap) yang berfungsi sebagai pengencer campuran cat duko.

(c). Laminate : Adalah metode finishing interior atau furnitur dengan merekatkan atau memberikan suatu bahan pelapis dipermukaan furnitur. Pelapis yang umum digunakan antara lain adalah HPL ( High Polyphinil Laminated), tacon, decosit, supercon dan PVC (Polymerization of Vinyl Chlorid). Di antara keempat pelapis tersebut, HPL paling mahal, disusul tacon, decosit, supercon dan terakhir PVC.
 Keunggulan High Pressure Laminate (HPL) adalah bahan pelapis furniture dan merupakan salah satu alternatif finishing material yg terbuat dari resin, penolin, kraft paper dan decorative paper.
 Keunggulan HPL (High polyphinil Laminated ):
 - Pengerjaan lebih praktis karena tidak tergantung suhu udara dan panas
 - Harga lebih kompetitif (dibanding duco)
 - Waktu pengerjaan HPL lebih singkat
 - Warna merata dan sama (consistan color)
 - Cocok untuk furniture dengan tampilan yang modern dan minimalis.
 - Design lebih exclusive (motif lebih banyak)
 - Easy maintenance (mudah dibersihkan)
 - Resistence/tahan scrate/gores, stain/kopi, heat/panas dan durable/kuat
 - HPL merupakan green product (ramah lingkungan)
 - Untuk woodgrain tersedia dalam jumlah banyak, siap pakai tanpa harus menebang pohon untuk mendapat motif kayu.

 Tampilan HPL, tacon dan decosit/pvc agak mirip, bedanya permukaan HPL dan tacon lebih bertekstur (sehingga lebih alami), sementara PVC berteksture licin. PVC lebih murah dan lebih tipis, tapi bahan ini dalam penggunaanya untuk sistem finishing interior, tidak ramah lingkungan karena unsur plastiknya. Sementara HPL dan tacon jika kualitasnya tidak bagus, warnanya lama-kelamaan bisa pudar atau kekuning-kuningan.


sumber klik di sini